Penerapan Teknologi IoT di Pertanian Masih Rendah

Editor: Mahadeva

YOGYAKARTA – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM terus berupaya menggalakkan pengenalan sistem pertanian terpadu dan penerapan teknologi Internet of Things (IoT) di bidang pertanian.

Hal itu, dalam rangka peningkatkan kesejahteraan petani. Pengenalan IoT di bidang pertanian saat ini masih sangat minim. Peneliti Pustek UGM, Dr. Ambar Pertiwiningrum, mengatakan, Pustek menilai pengenalan IoT kepada siswa SMK pertanian sangat penting.

Siswa SMK, nantinya akan direvitalisasi untuk mendukung program ketahanan pangan. “Kita harapkan siswa SMK tidak hanya menjadi pekerja, namun menciptkan lapangan kerja lewat agropreneur,” ujarnya, di sela acara sekolah tani atau sekolah rakyat yang diperuntukan untuk para petani, penyuluh pertanian, pelaku bisnis UMKM dalam rangka pengenalan sistem pertanian terpadu dan penerapan teknologi IoT, Selasa (18/03/2019).

Ambar menyebut, Pustek berkomitmen untuk membela ekonomi kerakyatan. Hal itu dilakukan dengan cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian. “Tentu pertanian erat hubungannya dengan pangan, namun pertanian harus terintegrasi agar muncul nilai dan dampak ekonominya,” jelasnya.

Koordinator Sekolah Rakyat Pustek UGM, Adi Wibowo, menjelaskan, sekolah tani merupakan bagian dari rangkaian program sekolah rakyat. Kegiatannya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berkecimpung di dunia pertanian.

Dalam kegiatan tersebut, peserta didorong untuk berbagi pengetahun, saling tukar pengalaman. “Kita harapkan sekolah pertanian ini akan terus berlanjut, sehingga bisa menginpirasi masyarakat dan kaum muda untuk memajukan sektor pertanian,” tandasnya.

Lihat juga...