Peluang Bisnis Sambilan, Puluhan Ibu-Ibu Berlatih Membuat Hantaran Pernikahan
Editor: Mahadeva
YOGYAKARTA – Selasa (26/03/2019) siang, puluhan ibu-ibu rumah tangga di Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman terlihat sibuk membuat karya kerajinan.
Mereka berupaya membentuk sejumlah barang keperluan sehari-hari, menjadi bermacam hiasan. Ada yang membuat kain handuk menjadi hiasan kura-kura, ada yang membentuk kain batik menjadi hiasan ular.
Hingga ada yang membuat pakaian dalam, menjadi hiasan burung, kupu-kupu. Ibu-ibu dari berbagai kalangan dan usia tersebut, bukan sedang mengikuti lomba. Mereka sedang mengikuti pelatihan ketrampilan membuat hantaran seserahan pengantin, yang digelar Dinas Tenaga Kerja Sleman, bekerja sama dengan Gria Hantaran dan Rias Ghalasa Weding Services, Japlaksari, Purwomartani, Kalasan.
“Dalam tradisi pernikahan adat Jawa, termasuk Sunda dikenal prosesi pemberian hantaran, atau seserahan dari pihak pengantin pria ke pihak pengantin wanita. Hantaran seserahan ini biasa berisi barang keperluan sehari-hari yang dihias sedemikian rupa. Bagus tidaknya hantaran seserahan ini dianggap penting, karena mencerminkan harga diri seorang pria,” kata Amilatul Fadila, pemilik Gria Hantaran dan Rias Ghalasa Weding Services, di sela-sela pelatihan.

Ketrampilan seni lipat tanpa potong, dalam membuat atau menghias hantaran seserahan, saat ini belum begitu banyak dimiliki orang. Padahal ketrampilan tersebut, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi usaha.