Pelajar Gelar Aksi Diam, Tuntut Materi Lingkungan Masuk Kurikulum
Selain menghendaki materi lingkungan masuk kurikulum, Amar, Firdaus, serta pelajar lain dari Jakarta dan Bogor juga mendesak pemerintah mengumumkan status darurat lingkungan di Indonesia dalam unjuk rasa di depan Balai Kota.
Alasannya, peserta aksi berpendapat, status darurat lingkungan dapat memaksa masyarakat berhenti menerapkan cara hidup tidak berkelanjutan, seperti memakai kendaraan pribadi dibandingkan dengan transportasi umum, membeli barang sekali pakai, dan memakai plastik.
Aktivis muda Swedia melalui laman fridayforfuture.org mengajak pelajar dari berbagai negara untuk turun ke jalan berunjuk rasa menuntut masyarakat lebih peduli terhadap masalah lingkungan.
Seruan itu pun disambut dengan aksi unjuk rasa puluhan ribu pelajar dari 100 negara, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Australia, Finlandia, Jerman, China, dan Uganda.
Di Inggris, unjuk rasa serentak pada 15 Maret 2019 yang bertajuk #FridayforFuture diikuti sekitar 10 ribu pelajar, sementara di Australia sekitar 35 ribu siswa turun ke jalan bergabung dalam demonstrasi peduli perubahan iklim. (Ant)