MRT Jakarta Beroperasi, Terobosan Moda Transportasi Publik
Editor: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta resmi beroperasi hari ini. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, MRT Jakarta sebagai bagian dari Jak Lingko, terobosan baru moda transportasi yang terintegrasi, mulai dari kendaraan kecil, sedang, hingga kendaraan besar.
“Moda Raya Terpadu ini juga kita dorong untuk menjadi bagian dari Jak Lingko, sebuah sistem integrasi transportasi Ibu Kota. Mulai dari kendaraan kecil hingga kendaraan besar, dari first mile hingga last mile. Pada saat ini, MRT Jakarta telah terintegrasi dengan TransJakarta.
Ke depan, kita dorong terus integrasi dengan moda transportasi lainnya seperti LRT dan Commuter Line, dalam kerangka Jak Lingko. Kita akan terus kawal pembangunan MRT Fase 2 dan fase-fase berikutnya,” kata Anies di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019).
Anies juga menyampaikan kesiapan MRT Jakarta dalam menunjang kebutuhan warga yang hendak beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum.
“Kapasitas angkut satu rangkaian kereta MRT sekitar 1.950 orang sekali jalan, yang didasari pada jumlah kereta dalam satu rangkaian berjumlah 6 (enam) dengan 50 (lima puluh) kursi disediakan di setiap kereta, sehingga dalam satu kereta mampu menampung sekitar 350 penumpang dengan kapasitas berdiri dan kursi penuh.
Perkiraan penumpang per hari di awal operasi adalah 65.000 orang per hari, dan secara bertahap akan kita tingkatkan menjadi 130.000 per hari tahun depan,” tuturnya.
Orang nomor satu di Ibu Kota Jakarta itu menjelaskan, bahwa rata-rata kereta Ratangga akan beroperasi selama 19 jam untuk mengangkut penumpang, jeda waktu tunggu antara satu rangkaian kereta dengan rangkaian kereta lainnya sekitar lima menit pada jam sibuk, dan 10 menit pada jam normal.