Lumba-Lumba Ditemukan Mati di Pantai Aceh Jaya
BANDA ACEH – Seekor lumba-lumba hidung botol atau spinner dolphin (Stenella longirostris) ditemukan mati terdampar di Pantai Alue Piet, Panga, Aceh Jaya, Minggu (10/3/2019).
Koordinator Tim Konservasi Penyu Aroen Menbanja, Aceh Jaya, Dedi, membenarkan informasi matinya seekor lumba-lumba tersebut. “Baru saja kami menemukan satu ekor lumba-lumba jenis hidung botol (spinner dolphin) mati di Pantai Alue Piet, Aceh Jaya,” kata Dedi.
Lumba-lumba tersebut ditemukan mati terdampar di bibir Pantai Alue Piet, saat Tim Konservasi Penyu Aroen Menbanja melakukan pemantauan di kawasan konservasi wilayah setempat. “Lumba-lumba itu ditemukan mati olah Tim Penyu Aroen Meubanja saat pemantau (monitoring). Panjangnya (lumba-lumba) dua meter, panjang sirip kiri kanan 30 sentimeter dan panjang sirip atas 27 sentimeter,” rincinya lebih lanjut.
Tim menduga, lumba-lumba tersebut terkena jaring. Ditemukan luka di bagian kepala, lebarnya 17 sentimeter dan panjang luka 28 sentimeter. Selanjutnya, Tim Aron Meubanja akan melakukan penguburan lumba-lumba hidung botol atau spinner dolphin di bibir pantai setempat.
Tim Aron Meubanja, pada Rabu (9/1/2019) juga menemukan seekor lumba-lumba mati terdampar di kawasan Panga, Aceh Jaya. “Belakangan ini kami terus melakukan pengawasan dan rutin menyosialisasikan penyelamatan terhadap biota laut dikawasan konservasi yang dilindungi Undang-undang Republik Indonesia,” imbuhnya.
Undang-Undang No.5/1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem melarang setiap orang memelihara dan memperniagakan atau mengeksploitasi satwa langka.