Dishub Siapkan Alternatif Rekayasa Lalin di Simpang Dukuh
SURABAYA – Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyiapkan rekayasa lalu lintas (Lalin) di Jalan Simpang Dukuh. Jalan yang semula satu arah, akan dirubah menjadi dua arah.
Kebijakan tersebut, menyusul dimulainya pemerintah kota melanjutkan proyek pelebaran jalan tersebut. Jalan Simpang Dukuh merupakan jalan vital yang nantinya akan menjadi jalan alternatif apabila Jalan Tunjungan ditutup.
“Selain itu, jalan itu akan menjadi salah satu jalan utama ketika Jalan Yos Sudarso ditutup untuk pengerjaan proyek alun-alun Soroboyo,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, Minggu (10/3/2019).
Menurutnya, Dishub Surabay sudah menyiapkan dua alternatif rekayasa lalu lintas, jika Jalan Yos Sudarso ditutup. Saat ini rekayasa tersebut masih dikoordinasikan dengan pihak kepolisian, untuk memastikan kelayakan rekayasa lalin tersebut.
Selain itu, sudah juga disiapkan beberapa alternatif, jika pelebaran Jalan Simpang Dukuh selesai dikerjakan. Diperkirakan pekerjaan tersebut akan selesai sekira empat bulan lagi. “Kalau sudah selesai, maka arus lalu lintasnya akan menjadi 6 jalur atau 2 arah. Itu alternatif pertama,” jelasnya.
Alternatif kedua, Jalan Simpang Dukuh menjadi dua arah dan selanjutnya Jalan Genteng Kali juga menjadi dua arah. Sedangkan pengaturan simpang Jalan Genteng Kali-Jalan Simpang Dukuh, menjadi simpang bersinyal atau traffic light. Pengaturan simpang Jalan Genteng Kali-Jalan Undaan Kulon menjadi simpang bersinyal atau traffic light.
Untuk alternatif ketiga, Jalan Ngemplak menjadi dua arah, Jembatan Jalan Wali Kota Mustajab juga menjadi dua arah, dan Jembatan Undaan juga menjadi dua arah. Sedangkan arus lalu lintas di pendekat barat (Jalan Ngemplak) simpang Jalan Ngemplak-Jalan Ambengan-Undaan Wetan menjadi satu arah. “Jadi, kita sudah siapkan tiga alternatif dan yang pertama yang paling baik. Alternatif dua dan tiga itu bisa dilaksanakan secara bertahap sesuai kebutuhan,” ujarnya.