DBD di Sikka 159 Kasus, 3 Pasien Meninggal Dunia
Editor: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Sikka jumlahnya terus mengalami peningkatan. Bila akhir Februari jumlahnya mencapai 125 kasus, hingga awal Maret 2019 jumlahnya telah mencapai 159 kasus dan mengakibatkan 3 anak meninggal dunia.
“Hingga hari ini terdapat 159 orang yang menderita demam berdarah. Tiga orang meninggal dunia dimana yang terakhir seorang pelajar SMA di kota Maumere,” sebut Kepala seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Avelinus S. Nong Erwin, Jumat (8/3/2019).
Dikatakan Erwin, pihaknya pun telah melakukan fogging di lokasi yang terdapat pasien demam berdarah. Fogging dilakukan dengan radius 100 sampai 300 meter dari lokasi tempat tinggal pasien yang positif demam berdarah.

“Hingga hari ini petugas kami telah melakukan fogging atau pengasapan di 41 lokasi, baik di dalam kota Maumere maupun di luar kota Maumere. Bila dilihat fogging memang tidak efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa sementara jentik nyamuk tidak akan mati,” ungkapnya.
Untuk itu, tambah Erwin, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka melalui petugas yang turun ke rumah-rumah selalu meminta masyarakat untuk melakukan pembasmian jentik. Di rumah-rumah juga dibagi kartu pemantauan jentik.
“Tapi meskipun sudah diberikan kartu untuk pantau jentik, masyarakat kadang tidak melakukan kegiatan pantau jentik dan mengisi kartunya. Masyarakat masih mengharapkan petugas kesehatan yang turun untuk melakukannya. Padahal petugas kami sangat terbatas,” tuturnya.