Cara Unik SD Muhammadiyah di Prambanan Edukasi DBD
Editor: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – SD Muhammadiyah MBS Prambanan memiliki cara unik untuk melatih kewaspadaan serta mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi para siswa di lingkungan sekolah mereka.
Yakni dengan membentuk kelompok Juru Pemantau Jentik-jentik (jemantik) di kalangan para siswa. Sebanyak 16 orang siswa dari kelas 3 dan 4 ditunjuk sebagai tim jemantik. Mereka memiliki tugas untuk memeriksa dan membersihkan lingkungan, sekaligus memberikan pelatihan ke siswa lainnya.
Dalam waktu seminggu sekali, tim jemantik ini akan terjun ke lapangan untuk memeriksa lingkungan kelas dan sekolah masing-masing. Mulai dari memeriksa kamar mandi dan tempat penampungan air, membersihkan sampah dan menguburnya, dan kegiatan 3M lainnya.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah MBS Prambanan, Eko Priyo Agus Nugroho, mengatakan, pembentukan tim jemantik dilakukan sebagai upaya mengajarkan pendidikan kesehatan sekaligus lingkungan di kalangan para siswa.
Diharapkan siswa memiliki pemahaman untuk senantiasa mampu menjaga kondisi lingkungan dan kesehatan, khususnya mencegah penyebaran penyakit menular seperti DBD.

“Demam berdarah merupakan penyakit menular yang kerap menyerang anak-anak. Apalagi di musim hujan seperti sekarang ini. Karena itu kita menyiapkan kegiatan antisipasi penyebaran demam berdarah dengan menggelar kegiatan ini,” katanya, baru-baru ini.
Selain tim jemantik, SD Muhammadiyah MBS Prambanan juga membentuk tim dokter kecil di kalangan siswa yang bertujuan mempelajari gejala sejumlah penyakit dan cara menghadapinya. Pelatihan ini dilakukan oleh para guru dari Unit Kesehatan Siswa (UKS).