Budidaya Tanaman Hias ‘Kokedama’ Semakin Diminati
Rahman mengungkapkan, serat tersebut berfungsi untuk menutup bola tanah agar semakin kokoh dan membuat air tidak cepat menetes saat dicelupkan untuk disirami.
“Jadi, setelah bola tanah diberi serat lalu ditali dengan benang dari karung goni. Setelahnya dicelupkan ke air sekitar satu menit agar meresap. Sesudahnya bisa digantung atau ditaruh ke tempat yang diinginkan,” kata dia.
Ia menyebut, saat ini sedang berupaya mencoba menggunakan serat nanas, karena dinilai lebih tahan terhadap jamur. Selain itu, juga terdapat benang lain dengan berbagai macam warna, namun harganya juga relatif lebih mahal.
Sesuai dengan namanya, seharusnya menggunakan lumut, namun karena harganya mahal, sehingga dibungkus dengan benang.
Rahman mengungkapkan, banyak temannya yang tertarik dengan teknik ini, karena hiasannya yang unik dan bisa dijadikan sebagai aksesori termasuk di meja kerja. Ia juga tidak sungkan memberikan ilmunya kepada rekan yang ingin belajar.
Ia juga mengatakan, selama ini banyak tanaman hias ukuran kecil yang dibuat hiasan dengan teknik tersebut. Namun, sebenarnya bukan hanya tanaman ukuran kecil, melainkan ukuran besar juga bisa. Untuk tanaman ukuran besar, bisa menggunakan media pot yang juga dihias dengan tali.
“Kalau pot tantangannya bagaimana di bagian tengah itu juga tetap rapi dan menarik. Jadi, karena ukuran besar, yang dihias adalah bagian pot bunganya, dibentuk hingga menyerupai bola. Jadi, itu sesuai dengan namanya ‘kokedama’, yang berbentuk bulat hiasan,” kata dia.
Dirinya juga menyebut, usaha ini sebenarnya sangat menarik. Bahkan, harganya juga relatif mahal. Misalnya di Kota Batu, dari modal sederhana saja bisa dijual hingga puluhan ribu per bunga “kokedama”. Terlebih lagi, jika dibuat dengan hiasan dan warna lebih menarik, harganya bisa mahal.