Badan Kopi Global Bangun Dialog Atasi Rendahnya Harga
Dia mengatakan, bahwa Asia yang awalnya merupakan wilayah konsumsi teh adalah pasar konsumsi kopi baru yang muncul.
Sette mengamati, bahwa sementara konsumsi di Asia telah mencapai empat persen, tingkat konsumsi global masih dua persen, menandakan, bahwa produksi sedang dalam krisis, sementara konsumsi meningkat.
Sette mencatat, banyak petani bahkan tidak mampu menanggung biaya produksi, karena berkurangnya penggunaan inputs dan pemeliharaan tanaman kopi.
“Ini adalah penyebab penurunan hasil dan kualitas yang lebih rendah, kerawanan pangan dan akses ke layanan dasar di antara petani, kemiskinan di pedesaan dan peningkatan migrasi ke daerah perkotaan dan negara-negara maju,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, tren penurunan harga saat ini diperkirakan tidak akan berbalik dalam waktu dekat, bahkan mungkin memaksa beberapa negara untuk meninggalkan penanaman tanaman komersial karena perubahan iklim, hama dan penyakit. (Ant)