KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia membangun sejumlah telaga di beberapa negeri atau negara bagian di negara tersebut untuk mengatasi kebakaran tanah gambut.
“Negara kita sering mengalami masalah asap akibat pembakaran tanah gambut. Masalah ini bisa menyebabkan kemerosotan kualitas udara dan memberi dampak kepada kesehatan, keselamatan dan sosio-ekonomi rakyat,” ujar Menteri Air, Tanah dan Sumber Asli Malaysia, Dr. Xavier Jayakumar di Kuala Lumpur, Kamis.
Sehubungan dengan itu, ujar dia, mulai 2009, pemerintah telah melaksanakan program pencegahan kebakaran tanah gambut yang sering terjadi yang dilakukan oleh Kementerian Air Tanah dan Sumber Asli (KATS).
Instansi yang terlibat dari kementerian tersebut adalah Kantor Mineral dan Geosains Malaysia (JMG), Kantor Pengairan dan Saliran (JPS) dan Kantor Perhutanan Semenanjung Malaysia (JPSM) termasuk Kantor Alam Sekitar (JAS).
Mereka turut disertai oleh Kantor Bomba dan Penyelamat (JBPM) serta lembaga lain yang berkaitan.
JMG telah diberi peranan dan tanggungjawab dalam mencari sumber air bawah tanah dan membangunkan telaga serta seterusnya memompa air ke dalam saluran di kawasan tanah gambut.
Pemompaan akan dilakukan apabila terjadi penurunan air dalam lapisan gambut hingga 0.5 meter dari permukaan tanah dan juga bila kebakaran tanah gambut terjadi.
“Tujuan pemompaan adalah untuk meningkatkan level air di dalam saluran untuk melembabkan pelapisan dan permukaan tanah gambut tersebut untuk mencegah kejadian kebakaran,” kata Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut.
Air bawah tanah dari telaga itu juga akan digunakan oleh Pasukan Bomba dan Penyelamat sebagai sumber air untuk pemadaman api saat kebakaran tanah gambut.