Woloare, Kampung Gedek di Kabupaten Ende

Editor: Koko Triarko

Yosefina mengaku pernah mendapat bantuan dari pemerintah daerah, namun melalui kelompok. Dirinya lebih memilih bekerja sendiri, dan tidak terikat di dalam kelompok, sebab sudah terbiasa berusaha sendiri.

Philipus Kami, anggota DPRD kabupaten Ende yang juga ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Nusa Bunga, Flores dan Lembata, mengatakan,menganyam gedek hampir dilakukan semua masyarakat di pelosok desa di Ende.

“Tapi yang lain hanya menganyam untuk keperluan sendiri, sementara di Woloare sejak dahulu mereka sudah hidup dari menjual gedek. Kampung itu sudah terkenal dengan sebutan kampung gedek, karena sebagian besar masyarakatnya menjadi perajin gedek,” tuturnya.

Woloare, kata Lipus, juga terkenal dengan pandai besinya yang menghasilkan parang yang dijual untuk keperluan lokal. Pemerintah harus menjadikan kampung ini sebagai kampung perajin dan memebrikan bantuan kepada perajin di sana.

“Yang paling penting, pemerintah harus mempromosikan hasil kerajinan tangan perajin di sana. Juga melakukan penataan wilayah Ini menjadi sentra perajin gedek di kabupaten Ende,” pintanya.

Lihat juga...