RSUD Tulungagung Proyeksikan Miliki Kemampuan Bedah Jantung, 2023

IIustrasi – Dokumentasi CDN

TULUNGAGUNG — RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur diproyeksikan memiliki kemampuan bedah jantung pada 2023, sebagai pengembangan kapasitas intervensi kardiovaskuler melalui metode katerisasi yang menjadi salah satu produk layanan kesehatan andalan rumah sakit daerah tersebut.

“Semoga (target,red.) 2023 nanti RSUD dr Iskak sudah bisa melakukan tindakan operasi berat (bedah jantung, red.),” kata Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto di Tulungagung, Minggu (17/2/2019).

Menurut dia, tindakan by-pass terhadap pasien jantung dengan kondisi akut biasanya dilakukan tindakan minimal invasif dengan metode katerisasi tidak membuahkan hasil.

Dalam tindakan medis berskala berat itu, organ jantung pasien harus dibuka dan pembuluh koronernya diganti dengan pembuluh vena.

“Ruang operasinya nanti juga sudah mulai kami siapkan. Karena selain cath lab untuk tindakan intervensi pemasangan ring pada pembuluh jantung berpenghalang karena ada penyumbatan lemak, kamar operasi harus ada tersendiri,” ujarnya.

Di Jatim, rumah sakit yang sudah memiliki kemampuan bedah jantung baru ada dua, yakni di Surabaya dan Malang.

Sementara itu, di Indonesia, seperti penjelasan dr Sunarya Soerianata, baru ada lima lembaga rumah sakit yang memiliki spesialisasi bedah berat untuk penderita jantung. Padahal, pasien yang masuk daftar tunggu untuk melakukan bedah jantung jumlahnya banyak.

Jumlahnya disebut dr Supriyanto maupun dr Sunarya mencapai ribuan orang lebih di seluruh Indonesia. “Di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta saja saat ini daftar tunggunya mencapai tujuh bulan,” kata dr Sunarya.

Akibatnya, banyak kasus pasien jantung yang sudah masuk daftar antrean meninggal sebelum naik meja operasi.

Lihat juga...