Pascatsunami, Disparbud Lamsel Dorong Pariwisata Berbasis Ekosistem

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Pepohonan kelapa, ketapang, cemara yang ditanam oleh pengelola tempat wisata bahari telah ikut mendorong terjaganya sejumlah bangunan serta objek wisata tidak terimbas tsunami dengan skala kerusakan besar,” terang Yuda Sukmarina, saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (3/2/2019).

Penanaman pohon di sepanjang pantai serta objek wisata disebut Yuda Sukmarina juga memiliki fungsi sebagai atraksi alami wisata. Ekosistem pantai yang menghijau oleh pepohonan di pesisir Rajabasa sebagian bahkan ikut menjaga aksesibilitas wisata berupa jalan dari terjangan tsunami.

Hingga saat ini pihaknya juga sudah mendata sejumlah kerusakan akomodasi wisata di Lamsel. Kerusakan tersebut sudah dilaporkan kepada Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Disparbud Lamsel, diakui Yuda Sukmarina, juga mulai menggandeng sejumlah pihak untuk memulihkan pariwisata di Lamsel. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait pemulihan pariwisata yang dilakukan akhir bulan Januari lalu salah satu poin yang dibahas berupa konsep pariwisata berbasis ekosistem dan lingkungan.

Meski sejumlah objek wisata porak poranda sebagian pelaku usaha wisata dan masyarakat, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) telah melakukan upaya rekonstruksi secara swadaya.

“Sejumlah anggota Pokdarwis sudah mulai melakukan upaya penanaman pohon kembali secara gotong royong sebagai bentuk menjaga lingkungan pantai,” terang Yuda Sukmarina.

Ketua komunitas Peduli Wisata (Pelita) Lampung, Yodistira Nugraha, menyebut masa pemulihan pada sektor pariwisata telah dilakukan. Pemulihan destinasi pariwisata berbasis ekosistem diakui Yodistira Nugraha dilakukan dengan membersihkan sampah yang mengotori sejumlah pantai di Lamsel.

Lihat juga...