Pascatsunami, Disparbud Lamsel Dorong Pariwisata Berbasis Ekosistem

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sektor pariwisata di Lampung Selatan (Lamsel) ikut mengalami kerusakan akibat tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).

Imbasnya atraksi, amenitas, aksesibilitas (3A) berkaitan dengan pariwisata terganggu meski satu bulan usai tsunami sebagian objek wisata mulai berbenah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamsel, Yuda Sukmarina, menyebut kerusakan destinasi wisata di Lamsel dominan terjadi pada destinasi wisata bahari.

Yuda Sukmarina menyebut, sejumlah destinasi wisata di 4 kecamatan meliputi Bakauheni, Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo mengalami kerusakan.

Sejumlah destinasi wisata yang mengalami kerusakan ringan di antaranya dengan adanya konsep penataan lingkungan pantai yang mempertahankan ekositem. Pantai wisata Minang Rua di antaranya ada sejumlah pohon sebagai tanaman penahan gelombang, menjadi penyelamat sejumlah amenitas wisata berupa homestay.

Sebagai langkah recovery dan rekonstruksi destinasi wisata khususnya bahari, Disparbud Lamsel disebut Yuda Sukmarina akan mendorong pariwisata berbasis ekosistem. Proses tersebut diakuinya dengan pemulihan sejumlah objek wisata melalui penanaman pohon penahan abrasi, gelombang laut serta angin kencang.

Konsep pariwisata berbasis ekosistem (eco tourism) tersebut juga disebutnya efektif mencegah kerusakan di sejumlah objek wisata.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Lampung Selatan, Yuda Sukmarina (kiri) saat berdiskusi dengan pegiat wisata Peduli Wisata (Pelita) Lampung, Yodistira Nugraha (tengah) – Foto: Henk Widi
Lihat juga...