Pantau Rekahan Tanah Longsor, Gunakan Deteksi Elwasi
Editor: Satmoko Budi Santoso
BANJARNEGARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara patut berbangga diri, salah satu stafnya berhasil membuat inovasi dengan menciptakan alat deteksi longsor. Sebagai kabupaten yang termasuk kategori rawan longsor, alat yang diberi nama Elwasi kepanjangan dari eling atau waspada ini sangat bermanfaat.
Adalah Sudarsono (45), warga Desa Kalimandi, Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara yang tak henti terus mencoba merangkai alat tersebut.
Diawali dari rasa keprihatinannya melihat bencana longsor yang kerap melanda Kabupaten Banjarnegara, Sudarsono yang bekerja sebagai staf bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara ini, terus mengamati cara kerja alat EWS (Early Warning System). Alat tersebut baru beberapa yang dipasang di Banjarnegara.
Setelah mengamati, pria yang tidak lulus Sekolah Dasar (SD) ini terus mencoba untuk membuat dengan rangkaian dan pola kerja yang lebih sederhana. Elwasi hasil kreasi Sudarsono dibuat minimalis, dengan alasan supaya mudah dibawa, karena pemasangan alat tersebut di wilayah perbukitan yang medannya terkadang sulit dijangkau.
ʺCara kerja alat ini sederhana, secara berjenjang. Ada lampu di bagian depan alat, yang akan menyala jika terjadi pergerakan tanah 5 sentimeter. Untuk tarikan 5 sentimeter kedua, sirine akan berbunyi dan pada tarikan longsor ketiga, sirine akan menyala terus. Saat itulah masyarakat harus segera melakukan evakuasi mandiri dan lokasi harus dikosongkan,ʺ terangnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (27/2/2019).
Kotak Elwasi dipasang pada lokasi yang rawan longsor, dilengkapi dengan tiang pancang dan tali seling yang diikat pada patok. Posisi patok pancang dipasang tepat pada rekahan tanah. Sehingga jika tanah bergerak, maka akan menarik tali seling yang langsung terhubung ke kotak Elwasi.