Panen, Harga Jagung di NTB Turun
Editor: Mahadeva
MATARAM – Harga jagung di tingkat petani di Lombok, Nusa Tenggara Barat turun. Harga jagung saat ini Rp3.500 per-kilogram, lebih rendah dibandingkan harga sebelumnya yang mencapai Rp4.000 hingga Rp5.000 per-kilogram.
Sani, petani jagung Kabupaten Lombok Tengah mengatakan, penurunan harga jagung telah berlangsung seminggu terahir. Penurunan terjadi mulai di level pengepul. “Oleh para pengepul harga jagung petani sekarang sudah turun lebih murah dari sebelumnya, hanya Rp.3.500 perkilo,” kata Sani, Senin (25/2/2019).
Sani mengaku, tidak tahu pasti penyebab penurunan harga tersebut. Namun, setiap musim panen jagung hal itu sering dialami. Harga mahal, hanya terjadi pada masa awal panen. Setelah beberapa hari panen berlangsung, harga pasti turun, hingga sampai titik harga terendah.
Dikatakannya, penurunan harga bisa mencapai nilai termurah, yaitu Rp2.500 sampai Rp2.000 per-kilogram. Kondisi tersebut, terjadi hampir setiap tahun. “Dengan harga Rp3.500 perkilo, jelas rugi, tapi bagaimana lagi, mau jual sendiri ke pasar, selain jauh, juga membutuhkan biaya pengangkutan, makanya lebih baik jual di rumah kepada para pengepul,” tandasnya.
Padmi, petani jagung lain mengatakan, pada panen pertama Dia telah menjual jagung kering dua kuintal, dengan harga Rp4.000 per-kilogram. Sementara pada hasil panen kedua, harga jualnya hanya Rp3.500 per-kilogram.
Untuk menjual jagung hasil panen, Padmi dan petani lain harus menunggu jagung menua. Setelah dipanen dijemur, setelah itu dipipil agar terpisah dari tulang panjangnya dan dijemur sampai kering, baru kemudian bisa dijual.