Menristekdikti Minta PT Jangan Merasa “Jago Kandang”
DENPASAR — Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengingatkan perguruan tinggi di Tanah Air jangan sampai merasa “jago kandang” ketika tidak ada perguruan tinggi asing yang diajak bersaing.
“Jangan kita katakan serbuan perguruan tinggi asing, tetapi bagaimana Indonesia berkolaborasi dengan perguruan tinggi asing supaya perguruan tinggi Indonesia meningkat mutunya,” kata Nasir dalam Rakerda LLDIKTI Wilayah VIII di Denpasar, Rabu malam (20/2/2019).
Menurut dia, peningkatan mutu pendidikan menjadi tuntutan utama setiap perguruan tinggi, baik yang berstatus negeri maupun swasta jika tidak mau ditinggalkan masyarakat.
Masuknya perguruan tinggi asing untuk berkolaborasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetisi kampus-kampus di Indonesia karena kampus asing yang diperkenankan masuk harus memenuhi sejumlah persyaratan seperti untuk prodi-prodi yang memang dibutuhkan dan mendapatkan izin dari Kemerintekdikti.
Di sisi lain, Nasir mengatakan dengan perbaikan sejumlah sistem dan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, telah signifikan meningkatkan akrediasi perguruan tinggi yang mengantongi akreditasi A.
Kalau pada 2015 jumlah perguruan tinggi dengan akreditasi A sebanyak 26, hingga 2018 telah menjadi 85 kampus dengan akreditasi A. Dari jumlah tersebut, 36-nya kampus swasta dan 49 kampus negeri.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII Prof Dr I Nengah Dasi Astawa mengatakan dalam rakerda yang berlangsung selama tiga hari ke depan itu akan membahas tiga poin penting yakni terkait program studi baru, akreditasi perguruan tinggi, dan pembelajaran dalam jaringan.