Korban Gempa di Sigi tak Mau Tinggal di Huntara
Ia mengatakan, rumah permanen yang selama puluhan tahun dibangun sudah hancur bersama perabot yang ada di dalamnya, saat gempa bumi berkeuatan 7,4 SR memorakporandakan Kabupaten Sigi dan wilayah lainnya, termasuk Palu, Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong pada 28 Septeber 2018.
Lukas mengaku mendapat bagian untuk tinggal di huntara yang dibangun oleh pemerintah dan kini siap huni, namun menolak tinggal di huntara dan memilih untuk kembali ke rumahnya dan membangun pondok, memanfaatkan puing-puing bangunan yang tersisa dan masih layak digunakan.
“Awalnya, kami mengungsi ke tenda-tenda pengungsian di Desa Pombewe. Tapi, hanya bertahan sebulan saja,” ujarnya. (Ant)