Kelezatan Iwel-iwel, Kue Tradisional Gurih dan Manis
Editor: Satmoko Budi Santoso
Kue tersebut kerap dijual bersama cendol, cenil serta sejumlah kue tradisional yang dikenal dengan jajanan pasar. Saat berbelanja ke pasar ia bahkan kerap membeli iwel-iwel jika tidak sempat membuatnya sendiri di rumah.
Suyatinah menyebut, bahan utama kue iwel-iwel adalah tepung ketan, kelapa parut, garam, gula merah dan air. Pada proses pembuatan dengan cara tradisional beras ketan ditepung menggunakan alu serta lumpang yang ditumbuk.
Namun pada zaman modern penggunaan alat giling dipakai karena lebih praktis. Hal yang sama dilakukan pada bahan kelapa yang diparut secara manual kini menggunakan alat bermesin. Proses tersebut lebih praktis dilakukan untuk pembuatan kue iwel-iwel agar lebih cepat dibuat.
Setelah bahan disiapkan, beras ketan yang sudah menjadi tepung dicampur bersama dengan kelapa parut. Proses yang dikenal dengan mengadon atau “menguleni” tersebut dilakukan dengan menggunakan air bersih.
Proses menguleni dilakukan hingga kalis atau tercampur sempurna antara bahan tepung ketan serta parutan kelapa. Bahan pembungkus terbuat dari daun pisang kepok terlebih dahulu disiapkan sesuai ukuran.
“Setelah daun pisang siap dua sendok adonan tepung beras dan parutan kelapa yang sudah kalis dimasukkan di atas daun pisang dan diberi isian gula merah yang sudah diiris, lalu disemat dengan lidi,” beber Suyatinah.
Setelah semua bahan selesai dibungkus, masukkan ke dalam alat pengukus. Penggunaan kompor gas disebut Suyatinah mempercepat proses pematangan kue iwel-iwel yang bisa dilakukan dalam waktu sekitar setengah jam.
Kue iwel-iwel akan matang dengan tanda daun sudah layu serta kue bisa dicicipi. Kue yang sudah matang siap disajikan dengan pasangan cendol manis gula merah atau teh hangat.