Anies: Proses Hukum Pemukul Kader Jumantik di Lenteng Agung

Editor: Mahadeva

Relawan Jumantik, memiliki peran penting dalam upaya mencegah mewabahnya DBD. Oleh karenanya, seluruh warga Jakarta, diajak untuk mendukung penuh tugas jumantik. Salah satunya dapat dilakukan dengan ikut, melakukan kegiatan Pemberantaran Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin.

Sebelumnya, pada Jumat (1/2/2019) pagi sekira pukul 09.00 WIB, tiga orang ibu yang menjadi relawan Jumantik di RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, mengalami tindakan kekerasan. Aksi dilakukan seorang warga setempat. Ketiga petugas Jumantik tersebut, Djayanti, Desi, dan Nur Azizah, yang merupakan warga setempat. Penganiayaan dialami, ketika hendak melaksanakan pemantauan di Jumat pagi.

Salah satu korban, Jayanti, menyebut, Jumat pagi itu Dia dan 12 kader lainnya berkeliling di RT 08 RW 05 Lenteng Agung. Ketika sampai di rumah pelaku, Jayanti meminta izin untuk memeriksa rumahnya. “Biasa, permisi Assalammualaikum, saya dari kader Jumantik mau memeriksakan jentik-jentik nyamuk. Izinnya ke bapak itu ngomong baik-baik,” jelasnya.

Kemudian pelaku langsung beranjak dari duduknya dan naik pitam. Dia meminta supaya Jumantik pergi dan tidak usah membersihkan rumahnya. Pelaku mengklaim, bisa membersihkan rumahnya sendiri. Jayanti, yang saat itu berada di luar pagar pelaku kemudian ingin memotret rumah pelaku untuk dilaporkan ke Kelurahan. Pelaku mengamuk dan mengancam. Sedangkan ibu-ibu Jumantik lainnya meminta kepada pelaku untuk tidak mengancam perempuan. “Dia ngejar dari belakang. Saya ngelihat saya didorong,” kata Jayanti.

Rombongan ibu-ibu itu pun tiba-tiba dipukuli dan didorong oleh pria tersebut. Salah satu kader Jumantik bernama Nur Azizah dipukul sampai matanya lebam. Usai peristiwa itu, kader Jumantik langsung melapor ke polisi. Pelaku yang tinggal sendirian di rumah milik saudaranya itu sudah dibekuk.

Lihat juga...