128 Kasus DBD di Bekasi, Satu Orang Meninggal Dunia

Editor: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, dr. Siti Nurliah, menyebutkan, angka kasus demam berdarah dangue (DBD), sepanjang Januari 2019 di wilayah Kota Bekasi, terdapat 128 kasus, dan satu orang penderita dinyatakan meninggal dunia.

“Satu orang meninggal itu berjenis wanita usia sekira 34 tahun. Almarhumah, tidak mempedulikan dirinya ketika merasa tidak enak badan, hanya memeriksakan anaknya. Ketika ikut diperiksa ternyata sudah Dengue Syok Syndrome (DSS),” kata dr. Lili, sapaan akrab Siti Nurliah, kepada Cendana News, Jumat (15/2/2019).

Jumlah penderita DBD di Bekasi, imbuhnya, meningkat 49 kasus sepanjang Januari 2019 dibanding tahun sebelumnya. Penyebaran DBD di Kota Bekasi, banyak didapati di tiga kecamatan, seperti Kecamatan Jatiasih, Mustikajaya, dan Kecamatan Jatisampurna.

Dia meyakini, untuk data kasus DBD hingga Februari di Kota Bekasi akan menurun. Hal tersebut karena berbagai upaya pencegahan telah dilakukan dengan melibatkan Puskesmas di masing-masing wilayah dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Berbagai upaya sudah dilakukan Dinkes untuk mencegah bertambahnya kasus DBD di Kota Bekasi, seperti Gertak PSN dan lainnya,” ucap Lili.

Langkah lain yang telah dilaksanakan selama musim hujan, adalah pemberian abate untuk tiap puskesmas Kota Bekasi, supaya bisa menekan larvasida nyamuk aides. Selanjutnya, pengenalan uji coba lilin aromatik pengusir nyamuk DBD bekerjsama dengan BBTKLPP Kemenkes RI di Kecamatan Mustikajaya.

“Dinkes juga membuat pelatihan ovitrap bagi kader di Kecamatan Bekasi Barat, dan langkah lainnya dalam melakukan pemberantasan nyamuk demam berdarah,” ujar Lili.

Lihat juga...