Usai Banjir-Longsor, Warga Bakauheni Sadari Pentingnya Pohon
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Musim hujan yang melanda wilayah Lampung Selatan (Lamsel), menyebabkan meluapnya Sungai Pegantungan dan Sungai Kubang Gajah, di Kecamatan Bakauheni. Selain berimbas banjir, sejumlah lokasi di dataran tinggi seperti bukit Minang Rua dan Bukit Kepayang, longsor. Namun, sejumlah tempat aman dari peristiwa longsor, yakni Dusun Cilamaya, Desa Kelawi.
Suyanto, warga setempat, menyebut, keberadaan berbagai jenis tanaman di daerah aliran sungai (DAS) telah menjadi penahan longsor di dusun itu.
Sejumlah tanaman penahan longsor di DAS yang ditanam di antaranya tanaman Palem, Bambu, Mahoni, Pala, Mangga, Nangka, Lamtoro, Munggur dan tanaman berakar tunjang. Berbagai tanaman ini sengaja ditanam oleh warga untuk sejumlah manfaat.

Selain sebagai penahan, longsor, tanaman penghasil daun hijauan, dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Sedangkan, pohon penghasil buah sebagian dimanfaatkan untuk buah segar, bahkan dijual sebagai sayuran.
Pepohonan di tepi Sungai Kubang Gajah, kata Suyanto, bahkan terbukti efektif menahan laju air saat banjir melanda. Sejumlah akar tanaman yang menjuntai ke sungai, menjadi penyerap dan penyimpan air.
Sejumlah sumber mata air yang dibuat belik atau kolam kecil, bahkan bisa dipergunakan untuk air bersih warga. Saat kemarau melanda, air bersih bahkan masih diperoleh warga.
“Warga mempertahankan berbagai jenis tanaman di daerah aliran sungai, dengan kesadaran manfaat yang cukup banyak sebagai penahan longsor, sekaligus sumber ketersediaan air bersih saat kemarau,” terang Suyanto, saat ditemui Cendana News, Rabu (30/1/2019).