“Diharapkan juga buku-buku yang dibaca, terutama yang berisi ketrampilan hidup, bisa menjadi bekal setelah selesai menjalani masa hukuman,” imbuhnya.
Ada pun jenis buku yang rutin dipinjamkan kepada penghuni Lapas seperti bacaan ringan kumpulan cerpen, novel, biografi, tokoh, agama dan keterampilan hidup, peningkatan ekonomi keluarga, pertanian, resep makanan, dan sebagainya.
“Sistem bacanya kita lakukan dengan cara peminjaman langsung oleh warga binaan maksimal tiga buah buku dengan waktu pinjam satu minggu. Setiap kunjungan MPK pada hari Sabtu dikembalikan. Tentunya dibawah kontrol Kepala Lapas,” sebutnya lagi.
Selain itu, sambung Yonna, saat ini pihaknya sedang merancang kegiatan bersama para volunter yang tergabung dalam forum GPMB Kota Pekanbaru untuk melakukan berbagai kegiatan bersama dalam kunjungan Pusteling ke Lapas seperti mendongeng, mengajarkan mereka menjadi seorang penulis cerpen, puisi dan sebagainya.
“Tujuan akhir program ini semua untuk mewujudkan masyarakat Pekanbaru yang cerdas melalui peningkatan minat dan budaya baca di masyarakat, tidak terkecuali masyarakat binaan di Lapas Perempuan dan Anak,” pungkasnya. (Ant)