Pascatsunami, Sigi Kembali Genjot Produksi Pertanian dan Perkebunan
SIGI, SULTENG — Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kembali menggenjot produktivitas dan produksi komoditas pertanian dan perkebunan pada 2019 setelah sedikit menurun akibat bencana gempa bumi pada 28 September 2018.
“Kami (pemerintah) bersama masyarakat harus punya komitmen sama untuk meningkatkan lagi produksi pertanian dan perkebunan di daerah ini,” kata Bupati Sigi Moh Irwan Lapata di Sigi, Selasa (8/1/2019).
B Ia mengatakan sektor pertanian dan perkebunan merupakan unggulan Pemkab Sigi.
Selama ini, kata dia, sebelum bencana alam tersebut, Sigi merupakan salah satu daerah sentra produksi pertanian maupun perkebunan di Sulteng.
Hasil panen petani selama ini banyak dipasarkan di Kota Palu dan juga sampai keluar Sulteng seperti Manado, Gorontalo, Kalimantan dan Pulau Jawa, terutama komoditas hortikultura berupa bawang, cabai, jagung, tomat, sawi, labu dan buah-buahan seperti mangga, jeruk manis, buah naga, langsat, pepaya, semangka dan lainnya.
Begitu pula halnya beras yang setiap tahun memberikan kontribusi besar bagi pengadaan beras yang dilakukan oleh Perum Bulog.
Tetapi saat bencana terjadi, banyak areal sawah yang tidak lagi berfungsi karena selain rusak, juga irigasi hancur dan sampai sekarang ini belum diperbaiki. Tapi, kata bupati, pemerintah dipastikan kembali memperbaiki semua sarana maupun infrastruktur termasuk bendungan dan jaringan irigasi yang rusak akibat terdampak gempa bumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi.
Pemerintah juga terus memberikan bantuan benih dan alat -alat pertanian untuk semua kelompok tani yang ada di 15 kecamatan di Kabupaten Sigi guna meningkatkan produktivitas dan produksi komoditi pertanian maupun perkebunan yang menjadi produk unggulan di daerah itu.
Dengan bantuan tersebut, tentu sangat diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi. Karena itu, penerima bantuan hendaknya memanfaatkan dengan baik agar produktivitas dan produksi petani bisa meningkat.