Pascanormalisasi Sungai Pegantungan, Warga Lakukan Pembersihan Rumah

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Pascabanjir melanda wilayah permukiman warga Dusun Pegantungan, Desa Bakauheni, proses normalisasi dilakukan meminimalisir banjir susulan.

Kepala Desa Bakauheni, Syahroni, menyebut, normalisasi Sungai Pegantungan dibantu alat berat jenis ekskavator dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).

Penataan kawasan alur sungai dilakukan dengan memperlebar badan sungai selebar dua belas meter.

Syahroni menyebut, alur sungai Pegantungan selama hampir sepuluh tahun silam terus mengalami pendangkalan (sedimentasi) dan penyempitan. Sedimentasi sungai diakuinya disebabkan oleh aktivitas proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) saat proses pembersihan lahan (land clearing) berimbas material tanah terbawa arus sungai.

Saat terjadi hujan deras mengakibatkan air sungai meluap menggenangi pemukiman warga.

“Selama hampir kurun waktu setahun, banjir sudah terjadi dua kali dan warga sudah mengusulkan normalisasi sungai Pegantungan agar banjir tidak melanda pemukiman warga,” terang Syahroni, Kepala Desa Bakauheni, saat ditemui Cendana News, Rabu (23/1/2019).

Syahroni (kedua dari kiri) kepala desa Bakauheni meninjau sungai Pegantungan yang dinormalisasi – Foto: Henk Widi

Syahroni mengungkapkan, mengapresiasi langkah pemerintah yang segera melakukan upaya normalisasi sungai Pegantungan. Akibat banjir tersebut setidaknya puluhan rumah terendam air di antaranya perabotan warga hanyut terbawa arus sungai.

Proses normalisasi sungai sepanjang sekitar 50 meter disebutnya terus dilakukan untuk menghindari banjir saat hujan deras melanda wilayah tersebut. Kondisi sungai yang menyempit, dangkal, mulai dikeruk untuk melancarkan aliran air.

Lihat juga...