Partisipasi KB di Balikpapan Capai 68,37 Persen
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
BALIKPAPAN — Sepanjang 2018, angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi atau peserta KB aktif kota Balikpapan mencapai 68,37 persen. Pencapaian tersebut melebihi dari angka yang ditargetkan, 66,50 persen.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) kota Balikpapan, berdasarkan data jenis alat atau obat kontrasepsi yang paling diminati oleh peserta KB aktif adalah suntik yaitu sebesar 29.599 akseptor atau 42,39 persen dari keseluruhan peserta KB.
“Memang berdasarkan data kami peserta KB suntik paling diminati oleh Pasangan Usia Subur (PUS). Disusul pil sebanyak 17,087 peserta dan IUD sebanyak 11,233 peserta,” terang Kepala DP3AKB, Sri Wahyuningsih, Jumat (4/1/2019).
Adapun jumlah pasangan usia subur saat ini mencapai 102,129 dengan peserta aktif sebanyak 69,829.
Sri Wahyuningsih mengatakan Prevalensi Rate sampai dengan bulan November 2018 mencapai 68,37 persen.
Perempuan yang akrab disapa Yuyun ini menyebutkan, PUS bukan peserta KB hingga bulan November 2018 yaitu hamil sebesar 11 persen, ingin anak segera (IAS) sebanyak 39 persen, ingin anak ditunda (IAT) sebesar 21 persen dan tidak ingin anak lagi (TIAL) sebesar 29 persen.
Untuk mencapai target prevalensi rate pada 2018 kemarin, Yuyun menuturkan, menemui beberapa kendala, diantaranya sistem pencatatan dan pelaporan yang sangat tergantung pada keaktifan para fasilitas kesehatan dan kader di lapangan, minat PUS ber-KB terbanyak pada suntik dan pil sehingga risiko kegagalan dalam ber-kb masih riskan terjadi.
“Kendala yang dihadapi adalah metode pilihan dalam menggunakan alat kontrasepsi belum mengarah pada minat untuk kontrasepsi jangka panjang seperti implan, iud, mow dan mop. Padahal suntik dan pil itu bersifat hormonal dan akan berpengaruh negatif pada wanita kalau digunakan lebih dari 3 tahun,” bebernya.