Menanti Estafet Pembangunan di Provinsi Lampung 2019
Selama Januari sampai dengan November 2018, Nilai Tukar Petani (NTP) rata-rata di Provinsi Lampung sebesar 105,86, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2016, sebesar 103,79 dan 2017 sebesar 104,89. NTP Lampung bulan November 2018 merupakan tertinggi di wilayah Sumatra dan ke-6 nasional.
Subsektor tanaman padi dan palawija tercatat paling tinggi, mencapai 119,18, sedangkan terendah adalah subsektor tanaman perkebunan rakyat, yaitu 93,44.
Selama periode 2015 hingga 2017, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan dari 66,95 pada 2015, menjadi 68,25 pada 2017.
IPM Provinsi Lampung masih berada di bawah rata-rata IPM nasional, dan masuk kategori sedang, sama dengan 5 Provinsi lain di wilayah Sumatra.
Sedangkan angka harapan hidup Provinsi Lampung (69,95) mencapai peringkat 3 di Sumatra, setelah Provinsi Riau (70,99) dan Jambi (70,76).
Berkaitan dengan kemiskinan nasional pada periode yang sama (Maret 2018), mengalami penurunan (dari 10,64 persen menjadi 9,82 persen atau 0,82 persen), dan hal ini menunjukkan, kesenjangan (gap) kemiskinan nasional dengan Lampung sedikit menyempit jika dibandingkan pada 2017.
Ketimpangan pendapatan menunjukkan penurunan sebesar 0,04 poin dari 2015 sebesar 0,38, menjadi 0,34 pada 2018, dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Provinsi Lampung masih lebih baik dibandingkan dengan angka nasional 0,38.
Angka pengangguran Lampung periode Agustus 2017 sampai dengan Agustus 2018, menurun 0,27 poin dari 4,43 persen menjadi 4,06 persen, dan tercatat lebih baik dari angka pengangguran nasional sebesar 5,34 persen.
Selanjutnya, peningkatan jumlah angkatan kerja ditunjukkan dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja. Pada Agustus 2018 tercatat 69,67 persen, naik 1,84 persen dibanding Agustus 2017 (67,83 persen). Kenaikan TPAK memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja.