Menanti Estafet Pembangunan di Provinsi Lampung 2019
Secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2018, perekonomian Provinsi Lampung tumbuh 5,22 persen atau menguat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2017, yang sebesar 5,12 persen. Ada pun PDRB total sebesar Rp254,221 triliun.
Inflasi Gabungan di Provinsi Lampung secara kumulatif (Januari-November) 2018, terpantau stabil sebesar 2,41 persen, lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi nasional sebesar 2,50 persen.
Capaian inflasi di akhir 2018 diprediksi masih cukup terkendali dan berada dalam rentang target 3,5 1 persen.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, laju pertumbuhan PDRB per kapita Provinsi Lampung merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatra, yaitu sebesar 9,30 persen, bahkan lebih tinggi dari nasional sebesar 7,22 persen.
Total ekspor Provinsi Lampung Januari-November 2018 sebesar 3.183,87 juta dolar AS, sedangkan Impor sebesar 2.680,22 juta dolar AS atau surplus 441,98 juta dolar AS.
Komoditas ekspor terbesar adalah lemak, dan minyak hewan/nabati sebesar 1.102,70 juta dolar AS, dengan negara tujuan ekspor terbesar adalah India, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Korea.
Kembang gula dan gula masih menjadi komoditas impor terbesar senilai 255,84 juta dolar AS. Asal Impor terbesar dari Amerika Serikat, Australia dan Thailand.
Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Lampung pada triwulan III-2018, tumbuh sebesar 39,33 persen dibandingkan triwulan III-2017.
Sementara pada realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan III-2018, juga meningkat sebesar 209,16 persen, dibandingkan triwulan III-20117. Namun, perlu upaya yang lebih keras untuk menarik investasi PMA ke Provinsi Lampung, menngingat masih besar potensi investasi yang dimiliki.