Konservasi Penyu LTC Menjadi Sarana Edukasi
Editor: Mahadeva
“Namun disisi lain, ada pula dampak ekonomi yang telah dirasakan masyarakat sekitar, yakni munculnya lapangan usaha baru. Saya menyaksikan kegiatan konservasi ini berkembang pesat, sebagai Kawasan Ekowisata Penyu dimasa mendatang,” ujarnya.
Untuk menuju konservasi penyu, perlu dibuat dermaga yang layak. Termasuk penambahan armada angkut. “Jadi, pembangunan kawasan ini perlu disokong oleh lintas sektor. Misalnya Pemerintahan Nagari, perangkat daerah di Kabupaten hingga pusat,” ucapnya.
Ketua LTC Ampiang Parak, Haridman, mengungkapkan, untuk menjalankan konservasi, pihaknya memperoleh bantuan peralatan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di 2018 lalu. “Alhamdulillah kita dapat bantuan dari KKP yakni berupa peralatan pengawasan cemara laut, alat pengawas mangrove, alat pengawas penyu dan sumberdaya kelautan dan perikanan. Alat pengawasan tersebut terdiri dari teropong, handy talky, kamera pengintai dan alat pelaporan cepat. Save Sea Turtle,” ungkapnya.
Haridman, yang menjadi penerima Kalpataru tingkat provinsi di 2018 mengatakan, peralatan bantuan dari KKP berguna untuk kelancaran pengawasan penyu bertelur, patroli, pengeras suara, untuk edukasi tentang penyu dan bioata laut. Kegiatan tersebut memiliki sasaran pelajar dan mahasiswa, yang berkunjung ke lokasi konservasi.
LTC konsisten melakukan konservasi penyu. Hal itu menjadi upaya sosialisasi dan edukasi, kepada masyarakat agar memiliki pengetahuan mengenai sumberdaya kelautan. Selain dikarenakan, penyu sudah ditetapkan sebagai hewan langka yang dilindungi.