Kakao Masih Jadi Komoditi Unggulan Petani Sulteng
Apalagi saat itu, ekspor kakao langsung dari Pelabuhan Pantoloan Palu. Setiap minggu kapal-kapal luar negeri merapat di pelabuhan Pantoloan hanya untuk mengangkut kakao produksi petani Sulteng.
Volume ekspor kakao Sulteng setiap bulan meningkat hingga menghasilkan devisa sebesar 300 juta dolar AS. Petani pun semakin bergairah menanam dan merawat tanaman kakao karena menjadi sumber pendapatan petani paling tinggi bagi mereka.
Jhoni Sapan, seorang petani kakao di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi mengatakan rata-rata petani di wilayah itu masih menggantungkan hidup mereka dari komoditi perkebunan tersebut. “Kakao tetap masih primadona bagi petani di Kecamatan Palolo,” kata dia.
Palolo merupakan salah satu sentra proiduksi kakao terbesar di Kabupaten Sigi. Selain kakao, juga komoditi pangan berupa beras. Palolo juga merupakan sentra produksi beras di Kabupaten Sigi. (Ant)