Jatuh Bangun Pedagang di Art Shop Kawasan Kuta Bali

Editor: Satmoko Budi Santoso

BADUNG – Kawasan Kuta Legian menjadi salah satu tempat favorit jika berlibur di Bali. Selain memiliki pantai yang indah, di kawasan ini menjadi salah satu pusat pembelian oleh-oleh (suvenir) khas Bali.

Di kawasan objek wisata ini terdapat ribuan art shop yang menjual beraneka ragam suvenir. Mulai dari baju, kain pantai, tas, gelang dan berbagai macam produk kerajinan lainnya.

Kebanyakan, pemilik art shop menyewa ruko kecil untuk memasarkan produk kepada para wisatawan yang sedang berlibur di Bali. Seperti biasa, para wisatawan khususnya wisatawan mancanegara, tidak segan-segan untuk menghabiskan uang berbelanja di tempat ini.

Namun, beberapa tahun belakangan ini, kondisi tersebut berubah. Tidak semua wisatawan terutama wisman datang untuk berbelanja kebutuhan suvenir di pedagang art shop.

Sebut saja, Arifin, salah seorang pedagang atau pemilik art shop di kawasan Kuta, tepatnya di Jalan Poppies Dua. Ia mengaku lebih sering sepi pembeli. Menurutnya, kondisi ini sudah terjadi semenjak pasca insiden Bom Bali Satu di tahun 2002 dan Bom Bali Dua di tahun 2005 silam.

Arifin, salah seorang pedagang atau pemilik art shop di kawasan Kuta di Jalan Poppies Kuta, Badung, Bali.-Foto: Sultan Anshori.

“Ya pasca bom Bali pertama itu, Mas,” ucap Arifin, saat ditemui, Selasa (8/1/2019).

Masih kata Arifin, hal ini juga disebabkan oleh semakin banyaknya art shop modern. Secara harga jauh lebih bersaing dibandingkan dengan kebanyakan art shop konvensional.

Tak hanya itu, kondisi ini diperparah dengan kemudahan teknologi sehingga para wisatawan lebih mudah mempelajari informasi terkait harga suvenir yang dijual di Bali.

Lihat juga...