Harga Tiket Penerbangan di Maluku Utara Diminta Diturunkan

Pesawat penumpang, ilustrasi -Dok: CDN

TERNATE – Kalangan DPRD Maluku Utara (Malut) meminta, harga tiket penerbangan di daerah tersebut diturunkan. Baik tiket penerbangan untuk dari dan ke Malut, maupun antar kabupaten dan kota di daerah tersebut.

“Harga tiket penerbangan reguler dari dan keluar Malut saat ini sangat mahal dan membenani masyarakat, selain itu juga telah menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Malut,” kata anggota DPRD Malut, Irfan Umasugi, Jumat (18/1/2019).

Untuk penerbangan Ternate-Makassar disebutnya, pada kondisi biasa hanya sekira Rp800.000. Kini, tiketnya dijual di atas Rp1 juta. Untuk rute Ternate-Jakarta, yang biasanya di bawah Rp2 juta, kini mendekati Rp3 juta.

Menurutnya, Kementerian Perhubungan dan INACA, sudah meminta seluruh maskai penerbangan di Indonesia untuk menurunkan harga tiket. Seharusnya, aturan tersebut dipatuhi, terutama untuk penerbangan di Wilayah Indonesia Timur seperti di Malut. Apalagi kebutuhan masyarakat di Malut terhadap angkutan udara, terutama untuk tujuan Makassar, Surabaya dan Jakarta atau sebaliknya sangat tinggi. Hal itu dikarenakan, jika menggunakan transportasi laut seperti kapal Pelni, membutuhkan waktu yang sangat lama.

Dari Ternate ke Surabaya misalnya, jika menggunakan kapal Pelni membutuhkan waktu sekira satu minggu. Sementara pelayanan kapal dari Ternate ke Surabaya hanya ada dua kali dalam sebulan, sehingga tidak efisien bagi masyarakat. Jika perusahaan penerbangan tidak menurunkan harga tiket, dikhawatirkan hal itu akan berdampak luas di Malut. Seperti peningkatan angka inflasi, karena banyak pengiriman barang di Malut menggunakan jasa transportasi udara.

Lihat juga...