1.309 Pengungsi di Lamsel Alami Gangguan Kesehatan

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Posko pengungsian di lapangan tenis indoor Kalianda,Lampung Selatan mencatat, lebih kurang 1.309 pengungsi mengalami gangguan kesehatan. Mereka dominan mengalami gangguan pernapasan, kulit, pencernaan, hingga trauma psikologis berimbas magh serta gangguan kesehatan lain.

Ida Fira, salah satu bidan yang diperbantukan di posko kesehatan terpadu menyebutkan, jumlah tersebut merupakan rekapitulasi pengungsi yang memeriksakan kesehatan sejak Selasa (24/12/2018).

Memasuki hari ke sebelas di pengungsian, rata rata yang mengalami gangguan mencapai ratusan orang perhari. Penderita meliputi rentang usia Balita hingga sejumlah lansia.

“Dominan penyebab gangguan kesehatan karena saat berada di pengungsian pola aktivitas harian, pola makan berubah. Kondisi tempat untuk istirahat berada di tempat terbuka dengan hujan kerap tempias,” terang Ida Fira saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (4/1/2019).

Jumlah pengungsi yang memeriksakan kesehatan dipastikan bertambah. Sebab lokasi pengungsian hanya menggunakan alas ambal, tikar, matras. Sejumlah bayi, balita dan anak anak harus tinggal dalam satu lokasi pengungsian dengan kondisi kurang nyaman. Meski ada imbauan untuk tidak merokok di posko pengungsian sejumlah orang dewasa masih tetap membandel.

“Ruangan yang sebagian tertutup menjadi pengap dan berbau karena ada yang merokok, imbasnya gangguan pernapasan bisa muncul,” beber Ida Fira.

pengungsi
Ida Fira (kiri), salah satu bidan asal UPT Puskesmas Peniangan Lampung Timur yang bertugas di posko kesehatan lapangan tenis indoor Kalianda sebagai lokasi pengungsian. Foto: Henk Widi
Lihat juga...