Tsunami Selat Sunda, Pandeglang Menjadi Daerah Terparah
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Dari lima wilayah kabupaten yang terkena tsunami di Selat Sunda, Kabupaten Pandeglang menjadi daerah terdampak paling parah. Di daerah tersebut, ada 290 orang meninggal dunia, 77 orang hilang, 1.143 orang luka-luka, dan 14.395 orang mengungsi.
Sementara dampak pada kerusakan, ada 443 unit rumah rusak, 350 Unit perahu dan rusak, 69 unit Hotel (RB), Kendaraan roda empat (mobil) 24 unit rusak, dan sepeda motor 41 unit rusak. “Daerah yang paling parah, terdampak tsunami Selat Sunda adalah Kabupaten Pandeglang,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers updated perkembangan Tsunami Selat Sunda, Selasa (25/12/2018).
Daerah kedua terparah terdampak tsunami adalah Lampung Selatan, dengan 108 orang meninggal, 279 orang luka-luka, sembilan orang hilang, 1.373 jiwa mengungsi, 302 unit rumah rusak berat dan 200 unit rumah rusak ringan. Daerah ketiga terparah dampak tsunami adalah Kabupaten Serang. Di daerah tersebut, ada 29 orang meninggal dunia, 68 orang hilang, 62 orang luka-luka, 83 orang mengungsi dan 40 unit rumah rusak.
Untuk selanjutnya, daerah terparah adalah, Kabupaten Pesawaran, di mana ada satu orang meninggal dunia, satu orang luka-luka, 231 orang mengungsi. Kemudian ada 53 unit rumah rusak berat, 82 Unit rumah rusak ringan dan 14 unit Perahu Nelayan rusak. Kemudian, di Kabupaten Tanggamus ada satu orang meninggal dunia, empat unit rumah rusak berat, empat unit penginapan rusak berat, satu unit shelter rusak berat, satu unit Dermaga rusak berat dan 70 unit perahu nelayan rusak berat.
“Total keseluruhan adalah 429 orang meninggal dunia, 154 orang hilang, 1.485 orang luka-luka, 16.082 orang mengungsi, 882 unit rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60 warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda 4 rusak, 41 kendaraan roda dua rusak, satu dermaga rusak dan satu shelter rusak berat,” jelasnya.