Relawan Beri Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Tsunami

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Hingga hari keenam pascatsunami di Lampung Selatan, ratusan anak-anak usia sekolah masih bertahan di sejulmah tempat pengungsian. Rasa lelah, tak semangat dan gangguan kesehatan terlihat membayangi sebagian wanita dan anak-anak itu.

Ratusan anak-anak usia sekolah bertahan di sejumlah posko, antara lain di Balai Desa Kelawi, Balai Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Balai Desa Kerinjing, Balai Desa Cugung, Kecamatan Rajabasa dan sejumlah posko lainnya.

Rina (10), salah satu siswa SDN 2 Kunjir yang berada di posko pengungsian, mengaku kehilangan semua alat tulisnya. Saat terjadi tsunami, anak yang tinggal di dekat pantai Kunjir tersebut diajak kedua orang tuanya mengungsi ke dataran tinggi, dan dibawa ke posko Balai Desa Totoharjo.

Kondisi ruang belajar di SDN 2 Kunjir yang porak-poranda akibat terjangan tsunami -Foto: Henk Widi

Kunsiati, Ketua Posko Kesehatan Pos Pengungsian Desa Totoharjo, menyebut sebagian anak mengalami gangguan psikologis dan kesehatan. Sebagian anak di posko yang merupakan siswa sekolah tersebut, juga mulai terserang mual, demam, diare serta gangguan kesehatan lain.

Sebagai upaya untuk memberi dukungan secara psikologis, Kunsiati yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan juga melakukan kegiatan trauma healing.

“Sebagian siswa sekolah usia TK, SD ada yang sudah tidak memiliki alat tulis, kita ajak berkegiatan menggambar, membaca serta bercerita, sebagian mendapatkan bantuan alat-alat tulis, karena peralatan hilang tersapu tsunami,” terang Kunsiati, saat dikonfirmasi Cendana News, Kamis (27/12/2018).

Lihat juga...