Politeknik Caltex Riau Kembangkan Kursi Roda Berbasis Sinyal Otak
Editor: Satmoko Budi Santoso
Sedangkan untuk gerakan mundur, digunakan sinyal ketika seseorang rileks (meditation). Kemudian untuk berbelok ke kanan, digunakan kedipan mata sebanyak tiga kali dalam kurun waktu satu detik dan menaikkan kedua alis mata untuk belok ke arah kiri. Untuk berhenti, cukup mengedipkan mata sebanyak dua kali.
“Jadi gerakan untuk berhenti memang sengaja dibuat lebih mudah, karena bisa jadi ada kondisi tertentu yang membuat pengguna kursi roda berhenti secara tiba-tiba,” ucapnya.
Selain menggunakan sensor otak, Mindy Wheelchair juga menggunakan sensor jarak ultrasonik sebagai pengaman yang diletakkan di bagian depan dan belakang kursi roda.
“Jadi seandainya pengguna kursi roda tidak sempat mengedipkan mata dua kali untuk berhenti, maka kursi roda akan otomatis berhenti dengan sendirinya. Karena sudah dilengkapi sensor jarak ultrasonik,” ungkapnya.
Kursi roda ini, lanjutnya, juga disertai aki 12 volt 3,5 Ah sebagai catu daya untuk menggerakkan.
Sementara itu, dikatakan Fikri, untuk saat ini, Mindy Wheelchair belum diperjualbelikan karena masih dalam pengembangan.