“Tidak bisa jika ini hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Ini perlu perhatian semua sebagai masyarakat. Karena sampah-sampah ini asalnya pasti dari sungai dan kemudian di bawah arus laut hingga ke bibir pantai,” tegas wanita yang masih single ini.
Menurut salah seorang pedagang di pantai Kuta mengakui kondisi ini sering terjadi terutama di akhir tahun. Musim angin barat yang cenderung membawa berbagai jenis limbah ke pantai ini diduga tidak hanya berasal dari Bal.
“Ya biasa setiap tahun seperti ini. Kebanyakan ini kiriman dari Jawa. Kalau para pengunjung tempat ini tidak pernah buang sampah di sembarang tempat,” ucap Wahyudi.
Menurutnya, sampah ini masih akan terus terjadi. Puncaknya akan terjadi hingga akhirnya Januari tahun depan.
Untuk sementara, pihak dari pengelola pantai Kuta dengan dibantu oleh para pedagang membersihkan sampah setiap pagi dan sore.
“Saya harap ini perlu kesadaran kita semua terutama masyarakat yang sering membuat sampah di sembarang tempat terutama di sungai dan di pantai,” tungkas Wahyudi.