Mulai 2019, OPEC dan Aliansinya Kurangi Produksi
WINA – Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), dan produsen minyak Non-OPEC, menyepakati untuk bersama-sama mengurangi produksi minyak mentahnya. Pengurangan yang disepakati sebesar 1,2 juta barel per hari (bph).
Pengurangan akan dilakukan mulai Januari 2019, untuk periode awal enam bulan. Menurut kesepakatan yang dicapai, negara-negara anggota OPEC, berkontribusi memotong produksi 0,8 juta bph. Produsen minyak Non-OPEC, termasuk Rusia, berkontribusi 0,4 juta bph, dari level produksi Oktober 2018. Tetapi rincian kuota untuk setiap negara anggota tidak diumumkan kepada publik.
Kesepakatan itu tercapai, setelah Iran diberikan pengecualian untuk membatasi produksi, karena sanksi-saksi dari Amerika Serikat. Lonjakan produksi minyak AS, yang telah meningkat 2,5 juta bph sejak awal 2016 menjadi 11,7 juta barel per hari, telah memberi OPEC dan produsen minyak lain, lebih banyak tekanan dalam persaingan pasar global.
Keputusan pemotongan produksi bersama yang dibuat oleh anggota OPEC dan non-OPEC, datang pada saat harga minyak turun sekira 30 persen. Penurunan terjadi selama dua bulan terakhir, yang lebih dikarenakan, kelebihan pasokan di pasar minyak mentah global. Kesepakatan OPEC untuk menurunkan produksi mendorong harga minyak berbalik naik atau rebound pada akhir perdagangan Sabtu (8/12/2018) pagi WIB.
“Rusia menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama dengan kartel minyak yang dipimpin Saudi, negara itu setuju untuk mengurangi produksi sebesar 228.000-230.000 barel per hari,” ungkap Menteri Energi Rusia, Alexander Novak.
Namun Rusia menurutnya, akan mengurangi produksi secara bertahap, mengingat kondisi musim dingin yang keras. Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan, kerajaan akan memenuhi janji, dan mengambil tindakan tanpa penundaan. Dengan demikian, produksi mungkin akan jatuh menjadi 10,7 juta bph pada Desember 2018 dan 10,2 juta bph pada Januari 2019.