PEKANBARU – Kejaksaan Tinggi Riau menahan seorang pengusaha yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka mengemplang pajak hingga menyebabkan kerugian negara mencapai Rp700 juta oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Direktorat Jenderal Pajak.
Kepala Seksi Penuntutan Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi Riau, Lexy Patarani, di Pekanbaru, Selasa menjelaskan, bahwa tersangka atas nama Zulkarnain Rangkuti itu merupakan Direktur CV Aditya Berkat Mandiri (ABM), yang bergerak di perbaikan alat-alat berat.
“Modus tersangka ini tidak melakukan setor Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sebesar 10 persen,” katanya.
Selain itu, upaya tersangka mengelabui petugas dalam pembayaran pajak juga dilakukan dengan melaporkan surat pemberitahuan pajak (SPT) secara tidak benar.
Ia menjelaskan bahwa perbuatan tersangka yang usahanya tersebar di wilayah Riau dan Sumatera Barat itu dilakukan selama rentang 2012 hingga 2013 lalu. Kasus itu sendiri terungkap setelah pada 2016 silam tersangka diminta untuk mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Namun, program itu tak juga diikuti tersangka dengan baik sehingga PPNS Dirjen Pajak melakukan penyelidikan mendalam.
Alhasil, terungkap bahwa tersangka melakukan pengemplangan pajak dengan nominal cukup besar hingga Rp700 juta. Angka itu sendiri dihitung dari upaya tersangka mengelabui PPn dan SPT.
“Tersangka kita tahan 20 hari ke depan di Rutan Sialang Bungkuk, Klas II B Pekanbaru,” ujarnya.
Lebih jauh, Lexy juga menjelaskan tersangka dijerat Pasal 39 ayat (1) huruf 1 Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. (Ant)