Jelang Nataru, Harga Sejumlah Komoditas di Lamsel, Meningkat

Editor: Satmoko Budi Santoso

Gula pasir semula seharga Rp450.000 per sak naik menjadi Rp500.000 per sak. Telur dari semula Rp16.000 per kilogram naik menjadi Rp18.000 per kilogram, dan minyak goreng beberapa ukuran, naik berkisar Rp1.000 hingga Rp2.000.

Bahan pembuatan kue yang dominan dipesan selain untuk merayakan Natal, oleh sejumlah masyarakat juga untuk hajatan. Mendekati musim libur anak sekolah dan libur panjang, ia menyebut, sejumlah kebutuhan pokok mengalami peningkatan permintaan.

Meski mengalami peningkatan harga dan permintaan, ia menyebut, stok barang cukup tersedia. Ia juga memastikan, meski tanpa ada operasi pasar, sejumlah barang yang dijual masih tersedia.

Pedagang sayuran lain bernama Kinanti, menyebut, meski sejumlah sayuran mengalami kenaikan, harga sayuran tetap stabil. Harga sayuran yang cukup stabil tersebut, diakuinya merupakan sayuran yang dihasilkan oleh petani lokal di wilayah Penengahan.

Beberapa jenis sayuran di antaranya sawi, kangkung, bayam, kacang panjang, terong dan jenis sayuran lain masih dijual dengan harga normal.

Kinanti (duduk) salah satu penjual sayuran di pasar tradisional Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan – Foto Henk Widi

Sawi per ikat dijual Rp2.000, kangkung per ikat Rp2.000, terong Rp3.000 per kilogram,bayam Rp3.000 per kilogram dan kacang panjang seharga Rp4.000 per ikat. Jenis kebutuhan lain di antaranya tomat seharga Rp8.000 per kilogram,timun Rp6.000 per kilogram.

Sejumlah sayuran tersebut diakui Kinanti merupakan pasokan dari petani lokal sehingga selalu dalam kondisi segar. Meski masih stabil sejumlah harga sayuran bisa berpotensi melonjak akibat hujan yang mengguyur wilayah Lamsel.

Lihat juga...