Erdogan: Turki-Iran Harus Cegah Keputusan Sanksi AS
ANKARA — Ankara dan Teheran perlu mencegah sanksi AS menghambat negara tetangga mencapai sasaran bilateral mereka, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (20/12).
“Kita harus mencegah keputusan sanksi AS atas Iran menghambat kita mencapai sasaran kita,” kata Erdogan di Forum Bisnis Turki-Iran di Ibu Kota Turki, Ankara.
Ia mengatakan Turki siap mengerjakan bagiannya untuk mencapai tingkat hubungan bilateral yang diinginkan dengan Iran.
“Tak seorang pun mesti mengharapkan kita mengakhiri hubungan dagang dan ekonomi dengan Iran akibat sanksi tersebut,” tambah presiden Turki itu.
Erdogan mengatakan ia percaya sanksi atas Iran dapat ditransformasikan menjadi peluang bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral mereka, demikian dilaporkan Kantor Berita Anadolu –yang dipantau di Jakarta, Jumat pagi (21/12/2018).
Pada Agustus, AS memberlakukan kembali babak pertama sanksi, yang terutama ditujukan pada sektor perbankan Iran.
Tahap kedua sanksi tersebut –yang ditujukan ke sektor energi Iran– diberlakukan pada 5 November, meskipun Washington menjamin kelonggaran 180-hari buat delapan pembeli terbesar minyak Iran, termasuk Turki.
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran menghadapi embargo yang kejam dan tidak adil.
“Embargo ini dapat menjadi ancaman dan kerusakan. Embargo dapat menurunkan volume perdagangan kami dan membatasi hubungan kami. Namun, kami dapat membuat rencana yang bagus dan mengubah ancaman ini menjadi peluang,” kata Rouhani.
Ia mengatakan potensi ekonomi antara kedua negara “lebih besar daripada sebelumnya”.
Presiden Iran mengundang pengusaha Turki untuk menanam modal di negerinya di bidang energi.