Didemo Pedagang, Bupati Sikka Tetap Pertahankan Pasar Pagi Terbatas

Editor: Mahadeva WS

MAUMERE – Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo,  menegaskan, Dirinya tidak akan mencabut kebijakan tentang Pasar Pagi Terbatas. Kebijakan tentang hal tersebut, sudah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Sikka No.267/HK/2018.

“Tuntutan agar kebijakan ini dicabut dalam waktu tiga kali 24 jam. Tidak, saya tidak cabut. Tanggungjawab saya ini besar untuk masyarakat Kabupaten Sikka,” sebut Robi, saat berdialog dengan masa GMNI Cabang Sikka dan Pedagang Pasar Alok Maumere yang berdemo di Kantor Bupati Sikka, Kamis (20/12/2018).

Robi menegaskan, kalau masa memaksa, maka Dia meminta dilakukan kajian. Dilakukan survey di lokasi pasar pagi, dengan menanyai setiap orang yang datang, apakah mereka senang dengan adanya pasar pagi terbatas. Menurutnya, sebuah keputusan harus diambil berdasarkan kajian yang mendalam, dan tidak bisa hanya mendasarkan pada emosional. Membuat kebijakan publik, disebutnya, bukan persoalan gampang.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo (tengah) usai berdialog dengan pedagang pasar Alok dan aktivis mahasiswa GMNI cabang Sikka.Foto : Ebed de Rosary

Jika Pasar Alok menjadi pasar terbesar di Flores, bahkan di NTT, Robi menyebut, pasar pagi terbatas tetap hanya beroperasi di pagi hari saja, dan setelah itu ditutup. “Kalau bapak ibu pedagang di pasar Alok mau memanfaatkannya bisa juga. Ada waktu-waktu tertentu jualan disitu. Saat ini transaksi di Kota Maumere hanya terjadi di dua pasar yakni pasar Alok dan pasar tingkat,” tuturnya.

Robi menegaskan, setiap tempat berjualan merupakan tempat hoki dan keberuntungan. Pemerintah akan mengelola Pasar Alok dengan lebih baik, dan membuat sebuah lembaga, semacam koperasi untuk para pedagang pasar. “Silahkan kalian mau buat apa, saya juga bekas dari organisasi. Mau adu kekuatan silahkan, saya tetap asas kebenaran. Kalau GMNI 1.000 orang, saya bisa turunkan 20 ribu orang, dan saya punya kaki tangan juga banyak,” tegasnya.

Lihat juga...