Tarian Berburu, Angkat Keseharian Hidup Masyarakat Lembata

Editor: Satmoko Budi Santoso

Para penari, sebut Odi, berasal dari Sanggar Alegra Lembata. Pihaknya hanya berlatih intens selama 3 hari. Dua minggu sebelum acara pihaknya baru diberitahu dan undangan baru seminggu tiba.

“Latihannya secara intens hanya 3 hari. Pemberitahuannya hanya seminggu menjelang pentas. Selama seminggu para penari menginap di 3 tempat untuk melihat kebiasaan berburu di masyarakat,” tuturnya.

Karena para penari sudah bergabung di sanggar, tidaklah sulit melatih mereka. Tarian berburu yang dipentaskan merupakan tarian tradisional yang sudah dimodifikasi.

Kristina Wara Lango Tukan mengaku merasa bangga. Sanggarnya bisa meraih predikat penampil terbaik kedua dengan nilai 2.475 serta merasa sangat senang dan puas dengan penampilan yang dilakukan.

“Saya berharap ke depan festival ini lebih bagus lagi jangan terlalu mendadak persiapannya. Kami menerima Juknisnya mendadak tidak sampai 2 minggu dan undangannya hanya seminggu sebelum pentas,” bebernya.

Sebagai penikmat dan penggerak seni, kata Kristina, dirinya berharap Dinas Pariwisata Provinsi NTT harus hadir juga untuk melihat kendala dan melakukan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan.

“Jangan sampai selesai tahun ini dan tidak ada kelanjutannya. Dinas Pariwisata Provinsi NTT jangan melihat dari jauh saja dan mengatakan sukses. Tetapi tidak pernah hadir di arena festival,” kritiknya.

Lihat juga...