Tarian Berburu, Angkat Keseharian Hidup Masyarakat Lembata
Editor: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Dua remaja lelaki terlihat memegang busur dan anak panah, berlarian ke panggung seraya menggerakkan badan dan kepala memantau ke segala penjuru dan membuat gerakan memanah serta menombak.
“Dalam festival seni budaya Flores dan Lembata ini kami menampilkan tarian berburu yang menceritakan tentang kebiasaan masyarakat di Kabupaten Lembata dalam berburu hewan di hutan,” sebut Maria Arnoldia Bunga Ofong, pelatih tari Sanggar Alegra Lembata, ketika ditemui Cendana News, belum lama ini.
Odi Ofong, sapaannya, tarian diperankan oleh 2 pemuda sambil memegang tombak dan busur anak panah, memperagakan orang berburu di hutan. Sebelum berburu dibuat ritual yang dilaksanakan oleh istri si pemburu.
Para pria gagah perkasa yang dapat menaklukkan Sena Buang atau hewan buruan, maka mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup. Hasil tangkapan tersebut akan dibagikan kepada seluruh masyarakat di wilayah tersebut,” jelasnya.

“Untuk merayakan keberhasilan tersebut, mereka bergembira bersama dan mengucap syukur kepada Tuhan dalam bentuk tari-tarian,” jelas odi.
Sampai sekarang kebiasaan berburu di Kabupaten Lembata, masih ada di beberapa kecamatan seperti Lebatukan, Nagawutun, Ile Ape, Ile Ape Timur, Omesuri dan Buyasuri.
“Gerakan dasar tarian ini diadaptasi dari tarian Hedung dan Dolo-Dolo yang gerakannya kami modifikasi untuk lebih menarik. Alat musik yang kami gunakan adalah gong, gendang, tempurung kelapa dan bambu yang dimainkan oleh 5 orang,” terangnya.