Sempat Krisis, PDAM Kota Semarang Terus Berbenah

Ilustrasi -Dok: CDN

SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memastikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang terus berbenah secara signifikan.

“Pada 2019 telah dicanangkan program 100-0-100. Yaitu, 100 persen akses air minum untuk warga, nol persen wilayah kumuh, dan 100 persen sanitasi yang baik,” katanya di Semarang, Selasa (13/11/2018).

Hal tersebut diungkapkan Hendrar Prihadi usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pengoptimalan pengelolaan air bersih dan pelayanan kesehatan.

Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Perpamsi dan Arsada wilayah Jawa Tengah dengan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hendi, sapaan akrab orang nomor satu di Kota Semarang itu mengakui PDAM Tirta Moedal sempat mengalami krisis terkait tingginya nilai utang dibandingkan nilai aset yang dimiliki perusahaan daerah itu.

Namun, kata dia, sekarang ini PDAM Tirta Moedal secara perlahan sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan dan sudah bisa berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Sebagai kekayaan daerah, lanjut dia, PDAM bisa diibaratkan sebagai dua sisi mata uang, yakni satu sisi dituntut memberikan pelayanan baik kepada masyarakat, sementara di sisi lain harus berkontribusi bagi PAD.

Diakuinya, problematika kebutuhan air bersih menuntut PDAM menyediakan air bersih bagi masyarakat, tetapi sekarang ini air tidak lagi murah karena faktor alam dan bertambahnya jumlah manusia.

“Untuk itu, diperlukan kreativitas dan inovasi yang harus dilakukan jajaran direksi PDAM. Diperlukan manajemen yang baik dan kerja keras untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Lihat juga...