SAR Lampung Gelar Latihan Water Rescue

LAMPUNG – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) atau kantor Search and Rescue (SAR) Lampung, menggelar pembinaan potensi SAR kepada sejumlah relawan di Lampung.
Kepala Basarnas Lampung, Jumaril, menyebut, pelatihan yang diberikan diisi dengan materi pertolongan di air (water rescue), melibatkan puluhan relawan. Pelatihan tersebut merupakan upaya pembinaan potensi SAR yang ada di Lampung, sebagai wilayah dengan wilayah perairan cukup banyak.
Menurutnya, latihan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Pemberitahuan Direktur Bina Potensi  Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nomor: LAT.202/5/3477-BSN, tertanggal 19 Oktober, tentang pembinaan potensi SAR.
Beberapa pelatihan juga disebutnya sudah pernah dilakukan, melibatkan sejumlah penjaga pantai (cost guard), anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di sejumlah objek wisata di Lampung Selatan. Khusus untuk pelatihan lanjutan, langsung dilakukan di markas Basarnas Lampung.
“Materi pelatihan diberikan kepada para relawan yang berasal dari organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, terutama tugas pokok Basarnas dalam pencarian dan pertolongan,” terang Kepala Basarnas Lampung, Jumaril, dalam keterangan tertulis yang diterima Cendana News, Jumat (2/11/2018).
Kepala Kantor SAR Lampung,Jumaril (kanan) menyematkan tanda kelulusan seusai pelatihan. -Dok: Basarnas Lampung
Para peserta pelatihan water rescue yang digelar oleh Basarnas Lampung, kata Jumaril, di antaranya dari tim rescue LP3UI Lampung sebanyak dua orang, tim rescue Ponpes Al Fatah Lampung empat orang, Poltapala Polinela Lampung dua orang, komunitas Rintara Jaya dua orang, Ma’had Al Furqon satu orang, Tagana Provinsi Lampung dua orang, Vertical Rescue Lampung dua orang, Mapala Itera dua orang.
Selain itu, sejumlah relawan lain juga dilibatkan, di antaranya Menwa Itera satu orang, PMI Provinsi Lampung dua orang, Pramuka Kwarda Lampung dua orang, SAR Medis Malahayati dua orang, Anemon Unila dua orang, Mahripal UIN dua orang, komunitas nelayan Bakauheni dua orang, pos SAR Tanggamus tiga orang.
Pelatihan materi water rescue dilakukan di markas Basarnas Lampung Hajimena Natar, Lampung Selatan, serta kampus Itera untuk pelatihan praktik lapangan.
Jumaril menyebut, materi pelatihan yang diberikan meliputi (Medical First Responder/MFR) atau pertolongan pertama, pengebalan peralatan pertolongan dalam air sekaligus cara penggunaannya.
Selain itu, para peserta juga melakukan pelatihan penanganan korban yang mendapatkan musibah atau kondisi membahayakan dalam air. Pada materi di MFR tersebut, peserta juga dididik mengenai penanganan korban bersifar Resusitasi jantung paru/RJP, penanganan korban patah tulang dan penilaian korban dengan mendeteksi tanda vital korban.
“Simulasi dilakukan dengan kejadian kapal tenggelam. Banyak korban memerlukan pertolongan, sehingga dibutuhkan kesiapan alat serta tahap evakuasi sebelum diserahkan ke pihak medis,” papar Jumaril.
Melalui pelatihan di danau buatan kampus Institut Tekhnologi Sumatera (Itera) tersebut, para peserta juga diberi wawasan dalam menjaga kebersamaan dan kekompakan tim.
Selain pelatihan dilakukan pada siang hari, simulasi pelatihan dengan adanya kejadian pada malam hari juga dilakukan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan para relawan.
Pelatihan diakuinya sangat penting untuk menjaga sinergi para relawan, yang akan bekerja sama dalam musibah pelayaran maupun penerbangan.
Hadir pada pelatihan potensi SAR tersebut , Kepala Seksi Sumber Daya Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung, Tri Joko Priyono, yang berpesan kepada relawan untuk mengingat dan menjalankan ilmu yang diperoleh dari Basarnas.
Para peserta pelatihan, bahkan diberi kesempatan untuk membagikan ilmu kepada masyarakat yang tidak ikut pelatihan, sekaligus di organisasi relawan tersebut berasal.
Sebab, di wilayah Lampung yang memiliki wilayah perairan laut, danau, air terjun, dan sungai, yang memiliki potensi musibah yang memerlukan tenaga para relawan dan Basarnas.
Lihat juga...