Pasar Malam, Omzet Penjualan Produk UMKM, Meningkat

Editor: Satmoko Budi Santoso

Pajangan dinding yang kerap dibeli di antaranya kaligrafi serta lukisan di atas kulit kambing dengan tema pemandangan di Mekah serta kalimat motivasi rohani. Produk tersebut diakuinya dibuat dengan menggunakan tangan dan dikerjakan di salah satu workshop (bengkel) sekaligus toko penjualan di Tanjungkarang.

Selain kaligrafi, ukiran kayu serta bingkai foto dengan bentuk artistik dijualnya dengan harga bervariasi. Harga yang ditawarkan mulai Rp50.000 hingga Rp500.000 menyesuaikan ukuran memberinya omzet ratusan ribu per malam.

Alhasan menyebut, daya beli masyarakat saat ini di wilayah pedesaan cukup baik pasalnya warga memasuki musim panen padi. Salah satu faktor omzet meningkat dalam penyelenggaraan pasar malam sebab dilakukan survei sebelum menggelar dagangan.

Ketika musim panen jagung serta padi tiba, daya beli masyarakat yang tinggi juga menjadi alasan pasar malam digelar. Ratusan pedagang yang berjualan mendapat omzet ratusan ribu hingga jutaan sesuai dengan jenis barang yang dijual.

Selain berbagai jenis kerajinan, sejumlah mainan tradisional anak di pasar malam juga dijual di antaranya mainan tradisional kapal otok otok.

Ari Irawan, pedagang asal Jati Agung menyebut, membawa sekitar 500 unit kapal otok otok. Mainan tradisional tersebut kerap disukai anak-anak saat kegiatan pasar malam dengan harga Rp15.000 ukuran kecil dan Rp25.000 ukuran besar. Mainan tradisional yang masih cukup diminati tersebut, kerap dijual olehnya secara keliling dengan menggunakan motor.

“Pasar malam selama ini menjadi sarana untuk menjual produk mainan tradisional dengan hasil yang menjanjikan,” beber Ari Irawan.

Lihat juga...