Menteri Darmin Sebut Rekomendasi Impor Jagung dari Kementan

Menko Perekonomian Darmin Nasution - Foto: Dok. CDN

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan rekomendasi impor jagung untuk pakan ternak berasal dari Kementerian Pertanian dengan alasan pasokan yang mulai terbatas.

“Yang melakukan impor itu Mendag, tapi rekomendasinya itu Mentan,” kata Darmin di Jakarta, Rabu malam (7/11/2018).

Menurut dia, Kementerian Pertanian merekomendasikan adanya impor jagung karena adanya keluhan dari para peternak ayam yang sulit untuk mencari pakan.

Untuk itu, permintaan impor dilakukan karena pasokan jagung untuk pakan ternak tidak lagi mencukupi dan harganya mengalami kenaikan tinggi.

Padahal, kebutuhan ayam dan telur diprediksi makin meningkat jelang akhir tahun, karena tingginya permintaan dari masyarakat.

Melihat kondisi ini, Darmin pun meminta tidak ada lagi polemik terkait impor jagung, apalagi hal ini sudah menjadi keputusan dalam rapat koordinasi pada Jumat (2/11).

Meski demikian, ia sempat mempertanyakan permintaan untuk impor komoditas itu, karena Kementerian Pertanian mengklaim produksi jagung mengalami surplus.

“Jangan menyalahkan yang lain, kalau harga naik itu ada yang kurang, sederhana saja,” kata Darmin.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan rencana impor jagung sebesar 50 ribu ton sampai maksimal 100 ribu ton dilakukan sebagai alat kontrol untuk menjaga stabilisasi harga pakan ternak.

“Ini baru mau impor 50 ribu ton, itu pun pemerintah impor bukan dilepas. Kalau nanti harga turun, tidak mungkin dikeluarkan. Jadi impor sebagai alat kontrol saja,” kata Amran.

Ia menjelaskan jagung impor hanya akan didistribusikan jika harga pakan mengalami kenaikan tajam. Sebaliknya, jika harga turun, pemerintah tidak akan mengeluarkan jagung impor tersebut ke pasar.

Lihat juga...