KAI: Belasan Titik Jalur Kereta Pasuruan-Banyuwangi Rawan Bencana
JEMBER — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember mencatat belasan titik rawan bencana di sepanjang jalur kereta api selama musim hujan mulai Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi, Jawa Timur.
“Kami sudah menginventarisasi bahwa ada 18 titik rawan bencana di wilayah Daop 9 Jember dari Pasuruan hingga Banyuwangi,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 9, Luqman Arif di Jember, Senin (12/11/2018).
Menurutnya ada dua jenis bencana yang diantisipasi selama musim hujan, yakni bencana banjir dan tanah longsor karena kedua bencana tersebut dapat membahayakan perjalanan kereta api.
“Kami siapkan petugas penjaga daerah rawan (PDR) di belasan titik tersebut selama 24 jam dan apabila ditemukan ada potensi yang membahayakan perjalanan kereta api, maka petugas itu akan melapor kepada pusat pengendali KA,” tuturnya.
Ia menjelaskan belasan titik jalur rel kereta api tersebut berpotensi rawan bencana longsor, banjir, tanahnya labil, rawan korosi, dan rawan amblesan selama musim hujan yang mengguyur kawasan setempat.
“Titik rawan banjir yakni sepanjang Stasiun Pasuruan hingga Stasiun Probolinggo, Stasiun Jember hingga Stasiun Tanggul Jember, dan Stasiun Argopuro hingga Stasiun Karangasem di Kabupaten Banyuwangi,” katanya.
Untuk jalur rel kereta rawan longsor berada di sepanjang Pegunungan Gumitir yang berada di perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi, Stasiun Ledokombo hingga Stasiun Kalisat di Kabupaten Jember.
“Titik rawan tanah labil berada di sepanjang Stasiun Jember hingga Tanggul, Stasiun Banyuwangi, Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, sehingga belasan titik rawan bencana tersebut harus diwaspadai oleh petugas PDR,” ujarnya.